Dengan berkembangnya teknologi di berbagai sektor, tentunya aneka bisnis dan jenis investasi juga semakin beraneka ragam. Cryptocurrency Indonesia merupakan salah satu sektor yang kini memiliki pertumbuhan minat yang tinggi, seiring dengan semakin banyaknya hal yang bisa dilakukan dengan uang berbasis digital ini.
Kalau kamu adalah seorang yang baru ingin terjun ke dunia kripto, ada beberapa hal yang mungkin harus dipelajari, supaya tidak kesulitan untuk memahami pola dan pergerakan kripto tiap harinya. Sudah mengenal istilah crash dan koreksi? 2 hal ini adalah istilah yang akan mungkin sering kamu temui di pasar kripto. Inilah ulasannya!
Definisi Crash Crypto
Secara singkat, crash pada kripto diartikan sebagai turunnya nilai kripto secara meluas. Adapun penurunan drastis yang sudah masuk kategori crash adalah jika nilai bitcoin sudah turun hingga melebihi angka 10 persen. Parahnya lagi, penurunan ini bisa terjadi hanya dalam satu malam saja, loh!
Akibat penurunan nilai ini, maka para investor biasanya akan mengalami kepanikan, sehingga akan menarik asetnya secara bersamaan secara besar-besaran. Hal ini tentu saja memperparah fenomena crash ini.
Ada banyak faktor yang menyebabkan crash ini. Misalnya perubahan situasi ekonomi secara global, strategi marketing sebuah perusahan besar, kebijakan suatu negara, dan lain sebaiknya. Sejauh ini, crash terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah adalah penurunan bitcoin yang disebabkan oleh pandemi, yang mulai terjadi sekitar Mei 2020.
Definisi Koreksi Crypto
Adapun koreksi dalam istilah cryptocurrency merujuk pada penurunan nilai bitcoin selama lebih dari 10 persen, namun proses ini terjadi selama bertahap selama beberapa hari. Biasanya fenomena ini lebih dianggap sebagai kelelahan pasar, ketika antara demand dan buying tidak seimbang, sehingga menyebabkan ketidakstabilan harga yang signifikan.
Adapun penyebab dari koreksi pada kripto lebih diakibatkan pada hal-hal teknis yang tidak terlalu besar, namun memberikan dampak secara konstan. Misalnya, intensitas perdagangan yang tidak begitu tinggi, investor yang cenderung untuk tidak menanamkan dananya, dan sebagainya.
Perbedaan Koreksi dan Crash
Jika dibandingkan secara head to head, maka terlihat jelas perbedaan dari kedua istilah penting ini, terutama jika dilihat dari beberapa aspek berikut.
Dari segi durasi, maka penurunan harga hingga sepuluh persen ketika kripto crash terjadi dalam waktu yang sangat cepat, kurang dari 24 jam bahkan. Namun pada proses koreksi, penurunan terjadi secara bertahap namun kuantitasnya sama, yaitu di atas 10%.
Dari segi faktor penyebabnya, crash disebabkan oleh hal-hal besar yang menyangkut ekonomi dunia secara global. Sehingga dampaknya pun juga lebih lama dan lebih terasa. Adapun koreksi biasanya diindikasikan karena faktor yang lebih kecil, atau bahkan hanya disebabkan ‘kelelahan pasar sementara’.
Demikianlah perbedaan antara fenomena crash dan koreksi yang mungkin akan sering kamu temui dalam berbagai pembahasan mengenai kripto. Setelah membaca artikel ini sampai tuntas, tentunya kamu sudah lebih paham dan tidak bingung lagi, bukan?