Pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 17 dikabarkan akan segera dibuka. Sayangnya, belum diketahui secara pasti kapan pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 17 dibuka. Di tengah penantian kapan pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 17 dibuka, muncul tulisan 'Gelombang Tidak Ditemukan.'
Tulisan ini muncul di dashboard akun Kartu Prakerja para pendaftar yang baru saja membuat akun di situs resmi Kartu Prakerja, www.prakerja.go.id. Diketahui, walau belum ada pengumuman pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 17, tapi masyarakat tetap bisa mengakses situs www.prakerja.go.id. Tak lain untuk keperluan membuat akun bagi masyarakat yang belum pernah sama sekali mendaftar Kartu Prakerja.
Saat membuat akun Kartu Prakerja, pendaftar akan mengikutiTes Motivasi dan Kemampuan Dasar secara online. Namun setelah mengikuti tes tersebut, muncul status bertuliskan 'Gelombang Tidak Ditemukan.' Sejumlah masyarakat pun mempertanyakan apa arti status 'Gelombang Tidak Ditemukan' yang muncul di akun Kartu Prakerja.
Padahal mereka mengaku sudah benar dalam menjawab Tes Motivasi dan Kemampuan Dasar. Agungbebun33: Min kenapa d akun saya tulisan nya tidak ada gelombang ? Padahal udh jawab 27 pertanyaan dengan benar. Rainbow_cakee_1: Min saya sudah mengikuti kuis yg 30 soal pas kucek tidak ditemukan gelombang. Maksudnya gmn ya min?
Admin Instagram @prakerja.go.id membalas komentar tersebut dengan menjelaskan arti tulisan Gelombang Tidak Ditemukan. Arti dari tulisan Gelombang Tidak Ditemukan adalah gelombang baru belum dibuka. Masyarakat pun diminta menunggu untuk bergabung pada gelombang berikutnya.
Bila gelombang berikutnya sudah dibuka, masyarakat bisa ikut bergabung dengan seleksi Kartu Prakerja Artinya, begitu pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 17 dibuka, maka tulisan Gelombang Tidak Ditemukan bisa jadi hilang lalu berubah jadi tulisan 'Ikut Seleksi.' "Saat ini gelombang baru belum dibuka. Mohon ditunggu untuk pendaftaran gelombang berikutnya ya."
"Pasti akan kami infokan melalui media sosial Kartu Prakerja," tulis admin Instagram @prakerja.go.id. Program Kartu Prakerja Gelombang 17 akan kembali dibuka dengan memanfaatkan kuota yang kepesertaannya dicabut dari gelombang sebelumnya. Nantinya, jadwal dibukanya Kartu Prakerja Gelombang 17 diumumkan setelah pendataan pencabutan kepesertaan gelombang 12 16 selesai dilakukan.
"Gelombang 17 akan dibuka untuk memulihkan kepesertaan yang dicabut, jadi bukan penambahan kuota." "Jadwalnya setelah kami selesai melakukan rekonsiliasi data. Segera kami kabari," kata Louisa. Lantas, berapa kuota Kartu Prakerja Gelombang 17?
Hingga Jumat (23/4/2021), Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja resmi mencabut kepesertaan sekitar 35.809 orang dari gelombang 12 15. Puluhan ribu orang tersebut, dicabut kepesertaannya karena tidak membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari sejak ditetapkan sebagai peserta Program Kartu Prakerja. Louisa juga menyayangkan adanya penerima Kartu Prakerja di gelombang 12 15 yang menyia nyiakan kesempatan ini.
Terlebih, masih banyak masyarakat yang belum mendapat kesempatan untuk bergabung. "Begitu banyak orang yang ingin bergabung dengan Program Kartu Prakerja, jangan sia siakan kesempatan yang sudah ada di dashboard," ungkap Louisa. Lebih lanjut, bagi peserta Kartu Prakerja gelombang 16, batas waktu melakukan pembelian pelatihan semakin dekat.
Namun, Louisa menyebut masih ada sekira 12.000 orang yang belum membeli pelatihan pertamanya, dari sekitar 300.000 peserta. Louisa berharap peserta gelombang ke 16 segera membeli pelatihan hingga batas akhir pada Kamis (29/4/2021) besok pukul 23.59 WIB. Berbeda dari sebelumnya, jumlah kuota untuk gelombang 16 hanya tersedia untuk 300.000 peserta.
Hal itu untuk memenuhi target kuota 2,7 juta peserta Kartu Prakerja pada semester I di tahun 2021. "Sebetulnya dengan pembukaan gelombang 16 maka target untuk merekrut 2,7 juta peserta di semester I sudah tercapai," kata Louisa Tuhatu. Sejak dibuka pada April 2020, program Kartu Prakerja sudah berjalan sepanjang 16 kali.
Sempat terhenti pada awal tahun 2021, tapi akhirnya program Kartu Prakerja kembali dilanjutkan mulai Februari 2021. Sejak saat itu, jutaan masyarakat telah bergabung menjadi peserta Kartu Prakerja. Namun tak sedikit yang gagal seleksi walau sudah mencoba berkali kali.
Bahkan di akun Instagram Kartu Prakerja mudah sekali menemukan curhatan warganet yang mengeluhkan tak pernah lolos sejak gelombang 1. Mereka pun bertanya tanya, kenapa hingga kini tak pernah lolos walau sudah mendaftar berkali kali. Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja saat itu, Panji Winanteya pernah menyampaikan, masih banyak peserta yang gagal ke tahapan seleksi pendaftaran Kartu Prakerja lantaran beberapa kesalahan teknis.
Satu di antaranya karena kesalahan meng input Nomor Induk Kependudukan (NIK). Seleksi daftar Kartu Prakerja mengandalkan basis data kependudukan dari Kementerian Dalam Negeri. Hal ini membuat pengisian data NIK harus benar benar sesuai.
Kesalahan atau salah ketik pada pengisian NIK seperti keliru dalam penulisan nama dan tanggal bisa menyebabkan data tidak bisa terverifikasi oleh sistem. "Kebanyakan NIK (Nomor Induk Kependudukan) tidak dapat diverifikasi." "Mungkin ada salah ketik nama atau tanggalnya tidak sesuai dengan database."
"Di masa masa awal itu terhitung jadi backlog," jelas Panji pada April 2020. Solusinya, Anda harus berhati hati saat mengetik NIK saat pendaftaran Kartu Prakerja. Ketidaksesuaian pada NIK dan nomor Kartu Keluarga (KK) juga bisa menjadi penyebab gagal lolosnya peserta Kartu Prakerja.
Jadi pastikan nomor NIK dan KK yang dimasukkan saat mendaftar Kartu Prakerja benar. Untuk mengecek kembali kebenaran nomor NIK dan KK, pendaftar dapat menghubungi call center Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) di nomor 1500 538 atau mengunjungi kantor Dukcapil terdekat. Termasuk bila ada kendala soal NIK dan nomor KK.
Jika Anda sudah pernah mendaftar dan lolos seleksi Kartu Prakerja gelombang sebelumnya, maka sudah pasti Anda tidak lolos. NIK mu akan diblok sehingga tidak bisa lolos seleksi Kartu Prakerja yang sudah berjalan. "Mereka yang sudah pernah menerima Kartu Prakerja tidak boleh lagi ikut seleksi, NIK nya kami blok demi asas pemerataan," kata Head of Communication PMO Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu.
Pendaftar Kartu Prakerja yang masih aktif sekolah atau kuliah juga dipastikan tidak bisa lolos dalam seleksi Kartu Prakerja. Manajemen Kartu Prakerja telah membuat daftar orang orang yang tidak akan pernah lolos seleksi. Berikut daftar orang yang tidak bisa menjadi peserta Kartu Prakerja:
Pejabat Negara Pimpinan dan Anggota DPR/DPRD Aparatur Sipil Negara
Prajurit Tentara Nasional Indonesia Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia Kepala Desa dan perangkat desa
Direksi, Komisaris, dan Dewan Pengawas pada BUMD atau BUMN Penyebab lain kenapa seseorang tidak lolos seleksi Kartu Prakerja adalah pernah menerima bantuan sosial dari pemerintah. Bantuan ini berupa bantuan sosial DTKS dari Kementerian Sosial (Kemensos), bantuan subsidi upah (BSU) alias BLT gaji Rp 1,2 juta.
Termasuk Bantuan Presiden (Banpres) Produktif untuk UMKM (BPUM) atau BLT UMKM Rp 1,2 juta. Mereka yang pernah atau saat ini menerima, tentu tidak akan lolos seleksi. Yang harus diingat lagi, setiap gelombang Kartu Prakerja memiliki jatah kuota tersendiri.
Jumlahnya bisa saja berbeda beda, tergantung kebijakan dari manajemen. Namun pada Kartu Prakerja yang dibuka pada 2021, kuotanya masih sama yaitu 600 ribu per gelombang. Jumlah kuota 600 ribu memang terkesan banyak, tapi ingat jumlah orang yang mendaftar Kartu Prakerja pasti jauh lebih banyak.
Dan yang pasti, para pendaftar berasal dari seluruh Indonesia, bukan hanya dari satu atau dua kota.